Desa Seda memiliki potensi sumber daya alam yang cukup melimpah karena berada di kaki Gunung Ciremai. Kondisi alamnya yang subur menjadikan lahan pertanian sangat produktif, dengan hasil utama berupa padi, palawija, sayur-mayur, serta buah-buahan. Selain itu, sumber daya air yang berasal dari mata air pegunungan juga menjadi potensi penting bagi pertanian, peternakan, serta kebutuhan sehari-hari warga. Potensi alam ini menjadi modal dasar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selain sektor pertanian, Desa Seda juga memiliki potensi lain berupa peternakan, perikanan, dan hasil hutan. Banyak warga yang beternak sapi, kambing, dan ayam untuk mendukung kebutuhan ekonomi keluarga. Sumber daya perikanan berupa kolam ikan air tawar juga mulai dikembangkan oleh masyarakat sebagai usaha sampingan. Di samping itu, Desa Seda memiliki kekayaan hutan dengan tanaman bambu, kayu, dan rumput alami yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Dalam menunjang kehidupan masyarakat, Desa Seda memiliki berbagai sarana dan prasarana yang terus dikembangkan. Beberapa di antaranya adalah:
Jalan desa yang menghubungkan antar dusun dan kecamatan.
Balai desa sebagai pusat kegiatan pemerintahan dan masyarakat.
Fasilitas pendidikan seperti sekolah dasar dan madrasah.
Sarana ibadah berupa masjid dan mushola.
Fasilitas kesehatan berupa posyandu dan layanan kesehatan dasar.
Peningkatan sarana dan prasarana ini menjadi fokus pembangunan desa agar masyarakat semakin mudah dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Kelembagaan Desa Seda terdiri dari berbagai lembaga yang berfungsi untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat. Lembaga-lembaga tersebut antara lain:
Badan Permusyawaratan Desa (BPD), sebagai mitra pemerintah desa dalam menampung aspirasi masyarakat.
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), yang berperan dalam pengembangan kegiatan pembangunan desa.
Karang Taruna, sebagai wadah generasi muda dalam kegiatan sosial, budaya, dan olahraga.
PKK, yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
Kehadiran kelembagaan ini diharapkan mampu memperkuat peran serta masyarakat dalam pembangunan desa yang berkelanjutan.